Jumat, 15 November 2013

Efek samping Royal Jelly

Menawarkan banyak manfaat tetapi dapat menyebabkan reaksi alergi


Royal jelly adalah zat berbentuk krim yang dihasilkan oleh lebah sebagai makanan untuk ratu lebah.
Royal jelly disekresikan dari kelenjar khusus yang terletak pada faring dari lebah pekerja, dan dalam hal ini berbeda dengan madu, karena tidak dikeluarkan dari tubuh lebah. Royal jelly adalah zat  yang kaya akan air (60 sampai 70%), protein (12% sampai 15%), asam amino, gula (10% sampai 16%), lipid (3% sampai 6%), vitamin (2% hingga 3 %) dan beberapa jenis mineral.

efek-samping-royal-jelly
Seperti kita ketahui bahwa Royal jelly memiliki beberapa efek yang menguntungkan bagi manusia, tapi ada hal lain yang mungkin diketahui banyak orang bahwa royal jelly dapat menyebabkan alergi, dengan gejala mulai dari urtikaria, asma, hingga syok anafilaksis.

The royal jelly telah terbukti memiliki banyak khasiat seperti sebagai anti-bakteri, anti-inflamasi, vasodilator dan penurun tekanan darah, disinfektan, antioksidan, anti kolesterol dan anti-kanker.

Dalam sebuah studi yang melibatkan 2 kelompok sukarelawan yang sehat, pada mereka diberikan royal jelly pada kelompok pertama  dan plasebo pada kelompok kontrol.  Dengan dosis tiga ribu mg royal jelly dan plasebo yang dilarutkan dalam 100 ml cairan / hari selama 6 bulan. Hasil nya adalah: terjadinya perubahan yang sangat signifikan pada  kelompok yang diberi royal jelly, dengan menggunakan pengukuran antropometri dan penanda biokimia , seperti perbaikan pada sel-sel darah merah, hematokrit, glukosa puasa, testosteron, indeks massa tubuh dan kesehatan mental mulai dari awal sampai 6 bulan setelah pemberian.

 
Aktivitas biologis dari royal jelly terutama karena adanya senyawa fenolik yang mengandung flavonoid. Flavonoid telah dilaporkan memiliki berbagai aktivitas biologis termasuk antibakteri, antivirus, anti-inflamasi, anti-alergi dan vasodilatasi seperti yang disebutkan di atas. Selain itu, flavonoid menghambat peroksidasi lipid, agregasi platelet, permeabilitas dan kerapuhan kapiler dan aktivitas sistem enzim, termasuk siklooksigenase dan lipoxygenase.

Royal jelly sangat berguna untuk asma, rhinitis alergi, penyakit hati, pankreatitis, masalah insomnia, sindrom pramenstruasi, sakit maag, penyakit ginjal, pada patah tulang, gangguan kulit, dan kolesterol tinggi.

Royal jelly juga digunakan sebagai tonik untuk kesehatan guna memerangi efek penuaan, dan merangsang sistem kekebalan tubuh. Beberapa orang mengoleskan royal jelly langsung pada kulit mereka, atau sebagai tonik pada kulit kepala untuk pertumbuhan rambut.

Namun,
royal jelly juga diketahui mempunyai efek negatif bagi orang yang mengkonsumsinya. Bebrapa dari mereka mengalami dermatitis, asma dan bahkan syok anafilaktik.
Sebuah studi dilakukan, yang bertujuan untuk mengidentifikasi alergen utama yang terkandung didalamnya.  Fragmen yang diidentifikasi adalah protein utama royal jelly 1 dan 2 (MRJ1) dan (MRJ2). Sebagai kesimpulan, alergen utama royal jelly adalah MRJ1 dan MRJ2.

Dalam uji coba dengan uji pada kulit dengan menggunakan ekstrak royal jelly, menunjukkan bahwa hanya dengan minum royal jelly dapat menunjukkan reaksi positif dalam bentuk syok anafilaksis. Oleh karena itu, harus dipertimbangkan bahwa royal jelly dapat menyebabkan reaksi alergi makanan.

Yang terakhir, sebuah penyelidikan lain juga dilakukan untuk menentukan apakah reaksi antibodi  IgE terkait dengan asma dan untuk mengidentifikasi alergen lain dari royal jelly. Pengujian telah dilakukan dengan tes kulit

Kesimpulannya adalah timbulnya gejala asma dan syok anafilaksis pada pasien setelah konsumsi royal jelly.

Oleh karena itu, harap berhati-hati dalam mengkonsumsi royal jelly karena selain menunjukkan keajaiban  dalam mengobati banyak penyakit,
royal jelly juga dapat memunculkan reaksi alergi, yang sering bisa berakibat fatal, bahkan dapat berakibat kematian.


Senin, 04 November 2013

Manfaat alpukat bagi kesehatan

manfaat-alpukat-bagi-kesehatan
Konsumsi alpukat secara teratur dapat memperbaiki kualitas diet dan secara signifikan dapat  memperbaiki kesehatan tubuh. Menurut sebuah studi. 

Menurut analisa data yang dilakukan oleh sebuah badan sudi gizi yang menamakan dirinya NHANES, yang telah melakukan penelitian selama perioda 2001 hingga 2008, mereka menyimpulkan bahwa konsumsi buah alpukat secara teratur berhubungan erat dengan perbaikan kualitas diet, meningkatkan kadar kholesterol baik ( HDL), menurunkan resiko terkena penyakit metabolic syndrom, menurunkan berat badan dan indeks massa tubuh (Body mass index / BMI) serta memperkecil lingkar pinggang.

Metabolic syndrome adalah kumpulan gejala dari gangguan metabolik yang ditandai dengan adanya beberapa faktor risiko penyakit kardiovaskular pada seseorang. Faktor-faktor ini adalah:
  • Tekanan darah lebih dari 130 / 85 mmHg 
  • Kadar gula darah lebih dari 100 mg / dl ketika seseorang sedang lapar.
  • Lingkar pinggang membesar hingga 100 cm atau lebih pada pria dan 87,5 cm atau atau lebih pada wanita (pembesaran perut)
  • Kadar kholesterol baik (HDL) kurang dari 40 mg/dl pada pria dan kurang dari 50 mg / dl pada wanita 
  • Kadar trigerisid 150 mg / dl atau lebih
 
Jika seseorang mengalami tiga atau empat dari gejala-gejala tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa ia menderita apa yang disebut dengan metabolic syndrom.

Dalam penelitian terbaru, peneliti melakukan penelitian pada 17 ribuan sukarelawan yang berusia sembilas tahun atau lebih yang sedang menjalankan diet. Dari semua peserta tersebut, 2 % dari peserta ( atau 347 orang) mengkonsumsi alpukat sebanyak setengah  buah alpukat berukuran sedang (jumlah yang mampu menyediakan kalori sebanyak 114 kalori, setengahnya berasal dari lemak dalam alpukat) secara teratur setiap hari.

Peserta dari grup ini juga rata-rata juga lebih banya mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, dan mengurangi konsumsi gula. Mereka juga lebih banyak mengkonsumsi lemak, yaitu lemak tak jenuh tunggal, lemak tak jenuh ganda, serat, vitamin E, magnesium, kalium dan vitamin K, serta mengurangi konsumsi karbohidrat (roti, nasi, pasta, sereal).

Alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal, yang dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Studi tersebut menunjukkan bahwa ketika seseorang meningkatkan asupan lemak tak jenuh tunggal, risiko untuk terkena  penyakit jantung koroner menurun sebesar 19%.  Demikian hasil dari penelitian tersebut.






Sabtu, 02 November 2013

Efek samping dari teh hijau.

Sedikit penjelasan tentang teh hijau

efek-samping-teh-hijau
Teh hijau dan teh hitam berasal dari tanaman yang sama yaitu Camelia sinensis,, hanya metode pengolahannya saja yang berbeda. Pohon teh adalah tumbuhan semak yang berasal dari selatan provinsi Yunnan dan Assam dari India. Camelia sinensis kini banyak dibudidayakan terutama di China, Jepang, Afrika Utara dan Timur Tengah.

Teh hitam, yang biasa digunakan sebagai minuman pada pagi atau sore hari, telah mengalami oksidasi, tidak seperti teh hijau yang hanya diproses dengan penguapan ringan. Daun teh dipetik dalam keadaan segar kemudian dikeringkan dan selesai. Prosedur ini dilakukan untuk mempertahankan keutuhan polifenol dalam daun teh.

Ramuan teh hijau mengandung beberapa komponen yang berguna bagi kesehatan, yang mana beberapa diantaranya memainkan peran yang terbukti sangat baik bagi tubuh, sedangkan manfaat dari komponen yang lain masih perlu penelitian lebih lanjut.

PENGGUNAAN SEBAGAI PENGOBATAN HERBAL

 
Menurut para ahli pengobatan tradisional, teh hijau memiliki efek stimulan, membantu melancarkan sistem pencernaan, sebagai diuretik dan bersifat antitoksin.

KONSUMSI YANG DIREKOMENDASIKAN

Bagian tanaman yang digunakan adalah: Daun.
Konsumsi yang direkomendasikan: 100-300mg setiap hari.

MANFAAT TEH HIJAU

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa teh hijau mampu mencegah terjadinya aterosklerosis, memiliki aktivitas sebagai antitoksin pada hati dan merupakan antioksidan yang kuat.

Antioksidan
Polifenol dalam teh hijau dapat meningkatkan sistem pertahanan tubuh, dan aktivitas dari beberapa enzim antioksidan. Penelitian telah menunjukkan bahwa polifenol dalam teh hijau sangat efektif untuk menghilangkan radikal bebas, lebih bagus dari vitamin C dan E. Teh hijau sangat efektif dalam melindungi saluran pencernaan dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
Kanker
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau dapat mengurangi pertumbuhan sel tumor dengan menekan zat berbahaya dan karsinogenik nitrosamin, yang mutagenik.
Peneliti  juga menyatakan bahwa antioksidan dalam teh hijau adalah yang paling efektif dalam melindungi kulit dari kerusakan akibat UV.
Penyakit Hati
Teh hijau juga mampu menurunkan kadar kolesterol total dalam serum darah tanpa mengubah kadar kolesterol HDL. Hal ini berarti bahwa teh hijau dapat melindungi tubuh dari penyakit kardiovaskular.
Anti inflamasi
Teh hijau juga memiliki sifat anti-inflamasi.

KEAMANAN DAN PERINGATAN
Disamping beberapa manfaat yang disebutkan diatas, teh hijau juga memiliki efek samping, namun dalam skala ringan dan tidak berbahaya.
Produk teh hijau yang mengandung kafein memiliki efek stimulan (kecemasan, insomnia, lekas marah, dll). Tetapi banyak tersedia di toko ekstrak teh hijau dengan kadar kafein yang rendah.
Wanita hamil dan menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi teh hijau karena sejauh ini tidak ada data yang jelas tentang keamanan dari teh hijau bagi wanita hamil dan menyusui.
Teh hijau tidak dianjurkan untuk anak-anak.

INTERAKSI DAN KONTRA INDIKASI
Tidak ada interaksi atau kontraindikasi dari penggunaan teh hijau.

PENELITIAN LEBIH LANJUT
Teh Hijau dan Kesehatan ovarium
Telah terbukti bahwa katekin EGCG (epiallocatechin-3-gallate), yang merupakan kandungan utama dari teh hijau, memiliki sifat anti kanker. Dalam sebuah studi yang meneliti efek dari teh hijau dan EGCG pada  sel tumor ovarium terbukti bahwa EGCG mampu menghambat pertumbuhan sel kanker ovarium dan menginduksi apoptosis (kematian sel). Juga, pengobatan dengan teh hijau atau EGCG dapat mengurangi proliferasi dan infiltrasi dari sel tumor.
Pertumbuhan tumor berkurang secara signifikan setelah pemberian teh hijau secara oral. Hasil penelitian ini memberikan perspektif baru dalam penggunaan EGCG untuk menekan pertumbuhan kanker ovarium, yang berarti bahwa EGCG mungkin berguna dalam pencegahan dan pengobatan kanker ovarium.


Baca lebih lanjut :